Sekilas inderacp.blogspot.com

  • kutipan kata mutiara bung karno dalam goresan digital.

Rabu, 30 Januari 2013

Sejarah Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya



       Ane udah pernah ngepost tentang ITS di blog ane ini. Nah, kali ini ane bakalan melengkapinya dengan membagikan ke ente- ente semua yang haus informasi akan ITS. Tujuannya, supaya ente kenal ITS, dan buat yang udah manteb pingin masuk ITS, bisa lebih kenal sama ITS. Artikel ini ane ambil dari website resminya ITS plus sedikit tambahan. OK, siapin cemilan, gelar tiker ente. Siap? Ya usrok udah ayo kita kenalan dulu sama ITS lewat sejarahnya! 


       Pada tahun 1957 ketika PII Cabang Jawa Timur mengadakan lustrum pertama, muncul gagasan untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi teknik di Jawa Timur yang pada saat itu belum ada sama sekali. Sebagai hasilnya, dr. Angka Nitisastro, seorang dokter umum, bersama dengan insinyur-insinyur PII cabang Jawa Timur memutuskan untuk mewujudkan berdirinya sebuah Yayasan Perguruan Tinggi Teknik. 

dr. Angka Nitisastro diabadikan dalam bentuk patung di kampus pusat ITS, Sukolilo, Surabaya. 


Beberapa alasan pokok pendirian yayasan tersebut antara lain:
  • Lahan Indonesia yang luas dan memiliki kekayaan hasil alam yang melimpah dan belum dimanfaatkan
  • Kebutuhan akan tenaga insinyur sekitar 7000 untuk melaksanakan program-program pembangunan dan industri di dalam negeri.
  • Melihat perbandingan dengan jumlah insinyur di negara maju dan berkembang lainnya yang jauh melebihi jumlah di negara kita.
       Pada tanggal 17 Agustus 1957, secara resmi berdirilah Yayasan Perguruan Tinggi Teknik (YPTT) yang diketuai oleh dr. Angka Nitisastro. Yayasan tersebut dibentuk sebagai wadah untuk memikirkan tindakan-tindakan lebih lanjut dan memperbincangkan sedalam-dalamnya segala konsekuensi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam rangka membulatkan tekad mendirikan sebuah Perguruan Tinggi Teknik di kota Surabaya.

dr. Angka Nitisastro bersama Presiden Republik Indonesia Dr. Ir. H. Soekarno pada saat peresmian Perguruan Teknik 10 Nopember Surabaya


       Pada tanggal 10 Nopember 1957, Yayasan mendirikan “Perguruan Teknik 10 Nopember Surabaya” yang pendiriannya diresmikan oleh presiden Soekarno. Perguruan Tinggi Teknik 10 Nopember Surabaya hanya memiliki dua jurusan yaitu, Jurusan Teknik Sipil dan Jurusan Teknik Mesin. Setelah beberapa tahun melalui usaha-usaha yang dirintis oleh tokoh-tokoh dari YPTT, Perguruan Tinggi Teknik 10 Nopember diubah statusnya menjadi Perguruan Tinggi Negeri dengan nama: “Institut Teknologi Sepuluh Nopember di Surabaya”

Ir. Soekarno saat meresmikan Perguruan Tinggi Teknik 10 Nopember pada tahun 1957


       Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya yang semula memiliki 2 (dua) jurusan yaitu Teknik Sipil dan Teknik Mesin berubah menjadi lima yaitu: Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Perkapalan, dan Teknik Kimia. Jurusan- jurusan tersebut kemudian berubah menjadi fakultas. Kemudian dengan peraturan pemerintah No. 9 tahun 1961 (ditetapkan kemudian pada tanggal 23 Maret 1961) ditetapkan bahwa Dies Natalis Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang pertama adalah tanggal 10 Nopember 1960.

Kegiatan pengkaderan di ITS pada jaman dahulu.

       Dalam perkembangan selanjutnya, pada tahun 1965 berdasarkan SK Menteri No. 72 tahun 1965, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya ( ITS) membuka dua fakultas baru, yaitu, Fakultas Teknik Arsitektur dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam. Dengan demikian sejak saat itu, ITS mempunyai tujuh fakultas yang tersebar di beberapa tempat, yaitu: Jl. Simpang Dukuh 11, Jl. Ketabang Kali 2F, Jl. Baliwerti 119-121, Jl. Basuki Rahmat 84 sebagai kantor pusat ITS. 

       Pada tahun 1972, Fakultas Teknik Sipil pindah ke Jl.Manyar 8, sehingga ITS semakin terpencar. Kemudian pada akhir 1975, Fakultas Teknik Arsitektur pindah ke kampus baru di Jl. Cokroaminoto 12A Surabaya. Demikian pula pada tahun 1973 kantor pusat ITS pindah ke alamat yang sama. Pada tahun 1973 disusunlah rencana induk pengembangan jangka panjang (20 tahun) sebagai pedoman pengembangan ITS selanjutnya. Rencana Induk Pengembangan ITS menarik perhatian Asian Development Bank (ADB) yang kemudian menawarkan dana pinjaman sebesar US $ 25 juta untuk pengembangan empat fakultas, yaitu, Fakultas Teknik Sipil, Fakultas Teknik Mesin, Fakultas Teknik Elektro, dan Fakultas Teknik Kimia.

       Pada tahun 1977 dana dari ADB tersebut sebagian digunakan untuk membangun kampus ITS Sukolilo bagi empat fakultas tersebut di atas. Pada tahun 1981 pembangunan gedung di kampus Sukolilo sebagian sudah selesai. Pembangunan kampus Sukolilo tahap I dapat diselesaikan dan diresmikan penggunaannya pada tanggal 27 Maret 1982.

Kampus ITS Sukolilo sekarang dari atas.


       Dalam perjalanan pengembangannya, ITS pada tahun 1983 mengalami perubahan struktur organisasi yang berlaku bagi universitas atau institut sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1980, Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1981 dan Keputusan Presiden No. 58 tahun 1982, ITS berubah menjadi hanya 5 fakultas saja, yaitu Fakultas Teknik Industri, Fakultas Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan Fakultas Non Gelar Teknologi (Program-Program Non Gelar).

Daerah di sekitar kampus ITS Sukolilo

       Sejak tahun 1991 terjadi perubahan menjadi 4 fakultas, yaitu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Teknologi Industri (FTI), Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), dan Fakultas Teknologi Kelautan (FTK). Jurusan yang ada di Fakultas Non Gelar Teknologi diintegrasikan ke jurusan sejenis di 2 fakultas (FTI dan FTSP). Selain itu ITS juga mempunyai 2 Politeknik yaitu Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).

       Pada tahun 1994 kembali ITS memperoleh dana pinjaman ADB sebesar US $ 47 juta untuk pengembangan semua fakultas dengan fokus teknologi kelautan. Program ini selesai pada April 2000. Selain itu ITS juga telah memperoleh dana hibah dari pemerintah Jerman/GTZ (1978-1986) untuk pengembangan Fakultas Teknik Perkapalan. Tahun 2001, berdasarkan SK Rektor tanggal 14 Juni 2001, ITS membentuk fakultas baru yaitu Fakultas Teknologi Informasi (FTIF) dengan 2 jurusan/program studi: Jurusan Teknik Informatika dan Program Studi Sistem Informasi.

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) mulai tahun 2011 lepas dari ITS dan berdiri sendiri. 



       Semua hal tersebut tidak terjadi perubahan hingga pada tahun 2011 keluar statuta baru yang di dalamnya terdapat beberapa perubahan, salah satu perubahan tersebut menyebutkan bahwa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) tidak termasuk di dalam ITS lagi. Dua Politeknik tersebut berdiri sendiri tertanggal sejak statuta baru diberlakukan. Sebelum statuta berubah, penerimaan mahasiswa baru politeknik dilaksanakan bersama dengan ITS. Mahasiswa baru politeknik pun juga diresmikan oleh Rektor ITS. Tidak hanya penerimaan mahasiswa baru, wisuda politeknik pun juga diresmikan oleh Rektor ITS.  Dengan peraturan baru ini, mulai tahun ajaran 2012 politeknik mengadakan penerimaan mahasiswa sendiri.  Dalam masa perubahan ini terdapat tiga angkatan transisi yang sedang menempuh studi kuliahnya. Mahasiswa tersebut masuk ke politeknik diresmikan oleh Rektor ITS, sehingga dalam wisuda kelulusannya nanti juga akan diresmikan oleh ITS. Tiga angkatan tersebut adalah angkatan 2009, 2010 dan 2011. Perubahan mulai terjadi pada mahasiswa angkatan 2012, yang tidak akan ada campur tangan Rektor ITS lagi dalam segala prosesnya, baik akademik maupun non-akademik. 

Timeline Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya:
·     1957. Lustrum pertama  PII Cabang Jawa Timur . Hasilnya, dr. Angka Nitisastro dengan insinyur-insinyur PII cabang Jawa Timur memutuskan untuk mewujudkan berdirinya sebuah Yayasan Perguruan Tinggi Teknik.
·   17 Agustus 1957. Berdiri  Yayasan Perguruan Tinggi Teknik (YPTT) yang diketuai dr. Angka Nitisastro.
·    10 Nopember 1957. Yayasan mendirikan Perguruan Tinggi Teknik 10 Nopember Surabaya dan diresmikan Presiden SoekarnoPerguruan Tinggi Teknik 10 Nopember Surabaya hanya memiliki dua jurusan yaitu, Jurusan Teknik Sipil dan Jurusan Teknik Mesin. Perguruan Tinggi Teknik 10 Nopember menjadi Perguruan Tinggi Negeri dengan  nama: “Institut Teknologi Sepuluh Nopember di Surabaya”. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya jumlah jurusan berubah menjadi lima yaitu: Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Perkapalan, dan Teknik Kimia.
·    1961. Jurusan-jurusan berubah menjadi fakultas. Keluar peraturan pemerintah No. 9 tahun 1961 (ditetapkan pada tanggal 23 Maret 1961) yang menyebutkan bahwa Dies Natalis Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang pertama adalah tanggal 10 Nopember 1960.
·      1965. Berdasarkan SK Menteri No. 72 tahun 1965, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) membuka dua fakultas baru, yaitu, Fakultas Teknik Arsitektur dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam. Sehingga ITS mempunyai tujuh fakultas yang tersebar di beberapa tempat, yaitu: Jl. Simpang Dukuh 11, Jl. Ketabang Kali 2F, Jl. Baliwerti 119-121, Jl. Basuki Rahmat 84 sebagai kantor pusat ITS. Para tokoh YPTT, bersama dengan Bupati Surabaya pada saat itu Raden Soekarso mencari lokasi baru untuk pembangunan Kampus ITS di daerah Sukolilo – Keputih, Surabaya dengan luas lahan 172 ha.
·       1972. Fakultas Teknik Sipil pindah ke Jl.Manyar 8
·  1973. Penyusunan rencana induk pengembangan jangka panjang (20 tahun) sebagai pedoman pengembangan ITS selanjutnya. Asian Development Bank (ADB) kemudian menawarkan dana pinjaman sebesar US $ 25 juta untuk pengembangan empat fakultas, yaitu, Fakultas Teknik Sipil, Fakultas Teknik Mesin, Fakultas Teknik Elektro, dan Fakultas Teknik Kimia.
·     1975. Fakultas Teknik Arsitektur pindah ke kampus baru di Jl. Cokroaminoto 12A Surabaya. Kantor pusat ITS pindah ke alamat yang sama.
·    1977. Dana dari ADB  sebagian digunakan untuk membangun kampus ITS Sukolilo bagi empat fakultas tersebut di atas.
·     1982. Pembangunan kampus Sukolilo tahap I dapat diselesaikan dan diresmikan penggunaannya pada tanggal 27 Maret 1982.
·      1983. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1980, Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1981 dan Keputusan Presiden No. 58 tahun 1982, ITS berubah menjadi hanya 5 fakultas, yaitu Fakultas Teknik Industri, Fakultas Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan Fakultas Non Gelar Teknologi (Program-Program Non Gelar).
·         1991. Terjadi perubahan menjadi 4 fakultas, yaitu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Teknologi Industri (FTI), Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), dan Fakultas Teknologi Kelautan (FTK). Jurusan yang ada di Fakultas Non Gelar Teknologi diintegrasikan ke jurusan sejenis di 2 fakultas (FTI dan FTSP). Selain itu ITS juga mempunyai 2 Politeknik yaitu Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).
·    1994. ITS kembali memperoleh dana pinjaman ADB sebesar US $ 47 juta untuk pengembangan semua fakultas dengan fokus teknologi kelautan.
·     2000. Program pengembangan semua fakultas dengan fokus teknologi kelautan selesai pada April 2000.
·      2001. Berdasarkan SK Rektor tanggal 14 Juni 2001, ITS membentuk fakultas baru yaitu Fakultas Teknologi Informasi (FTIf).
·     2011. keluar statuta baru yang di dalamnya terdapat beberapa perubahan, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) tidak termasuk di dalam ITS lagi.

Segitu aja yang ane dapet tentang ITS Surabaya. Semoga bermanfaat, makasih udah baca (bagi yang baca). Terimakasih buat Wikipedia, Website ITS dan Page FB "Titik Nol Kampus Perdjoeangan". Tunggu postingan ane yang lainnya ya! Daadaaah!! Wassalam.



1 komentar:

  1. Wah, ITS keren. Kakak mahsiswa di ITS ya ? Kasih tips trick biar bisa jadi mahasiswa disana dong kak. Terutama yang jurusan T. Material

    BalasHapus

Semoga ente puas dengan celotehan ane, kritik saran celaan pujian ente sangat berarti semuanya bagi ane. Ane tunggu komentar ente (No offense, No SARA).